Rumah Garam

Mempercepat panen garam menggunakan bahan yang mudah didapat dan botol bekas

Riset kolaborasi

fakultas ilmu dan teknologi kebumian, institut teknologi bandung (itb)

dan Yayasan lindungi ibu pertiwi

Tim:

KK Oseanografi:

  1. Dr. Susanna Nurdjaman (ketua)
  2. Dr. Karina Aprilia Sujatmiko
  3. Dr. Lamona I. Bernawis

KK Geologi Terapan:

  1. Dr. Dasapta Erwin Irawan

Indonesia mengimpor garam dengan jumlah yang besar, padahal Indonesia terkenal dengan julukan sebagai negara maritim. Pertanian garam masih bersifat tradisional.

Tim dari FITB menginisiasi pembuatan Rumah Garam yang memanfaatkan energi dari cahaya matahari untuk meningkatkan produksi garam. Proses pembangunan melibatkan partisipasi pemangku kepentingan. Kegiatan dikerjakan bersama-sama masyarakat untuk menumbuhkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan Rumah Garam.

Pembuatan Rumah Garam menggunakan ulang material botol bekas. Ini menunjukkan komitmen tim untuk keberlanjutan lingkungan. Rumah Garam ini berukuran kompak yang berukuran 3 x 4 meter dan tinggi 1,5-2,25 meter yang terbuat dari material yang mudah didapat. Di dalam rumah garam ini terdapat meja penguapan yang berperan sebagai media penguapan.

#Multistakeholders

#Sustainable economic development

#Simple and usable technique